Jumat, 05 Januari 2018

PERHITUNGAN BIAYA HIDUP



Tugas: Makalah
Mata Kuliah: Ekonomi Makro
Kelas: B

PERHITUNGAN BIAYA HIDUP





Oleh :
KELOMPOK 10
1.      Fisal A. Badar



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2017





BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
         Perhitungan biaya hidup atau kita sebut dengan cost of living adalah intruksi langkah demi langkah tentang cara menghitung biaya kehidupan kita sehari-hari secara terperinci dan terlaksana seperti :konsumsi, listrik, air, telepon, gas, transportasi, konsumsi, periksaan kesehatan, asuransi, cicilan, pajak dll. Itulah sebagian dari hitangan biaya hidup kita yang harus kita cermati dan wajib kita laksanakan.
Indeks harga konsumen digunakan untuk mengamati perubahan dalam biaya hidup sepanjang waktu. Ketika indeks harga konsumen naik, keluarga biasa harus menghabiskan pengeluaran yang lebih banyak untuk menjaga standar hidup yang sama. Pakar ekonomi menggunakan istilah inflasi untuk menggambarkan istilah  situasi saat tingkat harga perekonomian secara keseluruhan meningkat. Laju inflasi adalah perubahan persentase pada tingkat harga dari periode sebelumnya.
Pakar ekonomi menggunakan istilah inflasi untuk menggambarkan istilah  situasi saat tingkat harga perekonomian secara keseluruhan meningkat. Laju inflasi adalah perubahan persentase pada tingkat harga dari periode sebelumnya.







                           


  1.2 RUMUSAN MASALAH
           1. Pengertian atau defenisi biaya hidup?
          2. Apa yang di maksud dengan perhitungan cost of living?
          3. Apa yang di maksud dengan indeks harga konsumen?
           4.Bagimana menghitung indeks harga kosumen dan apa masalah – masalah dalam perhitungan biaya hidup.









BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian biaya hidup
         Biaya hidup diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dengan satuan uang baik yang sudah terjadi maupun belum terjadi untuk tujuan tertentu.
  2.1.1. Apa yang di maksud dengan perhitungan cost of living
      Perhitungan Cost of living atau perhitungan biaya hidup adalah suatu perencanaan/intruksi langkah demi langkah tentang cara menghitung biaya hidup, dimana kita sebagai manusia yang mengetahui akan pengetahuan tentang perencanaan perekonomian dalam rumah tangga ataupun dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai perbandingannya kita perlu menemukan cara untuk mengonversikan nilai uang kedalam ukuran daya beli.
      Tugas inilah yang dilakukan oleh para ahli statistika dan disebut sebagai indeks harga konsumen. Setelah mengerti bagaimana indeks harga konsumen ini dibentuk, kita akan membahas cara menggunakan sebuah indeks harga untuk membandingkan nilai uang dalam waktu.

  2.2. Bagaimana Kita menghitung biaya hidup
A.    Ada beberapa cara/petunjuk tentang bagaimana kita menghitung biaya hidup, diantaranya adalah
1.      Bagi setiap kelompok masyarakat/keluarga mempunyai tanggung jawab setiap jangka waktu yang ditentukan, misalnya sebulan sekali kita punya tanggungan dengan beberapa kategori, yakni :
2.      Sewa dan utility (gas, listrik, air, telepon, dan internet)
3.      Transportasi (mobil, sepeda motor, bus, angkutan umum, ojek, becak dokar dan perbaikan atau perawatan kendaraan pribadi kita.
4.      Kedokteran/kesehatan kita (dari perawatan tubuh, kulit, THT, gigi dan asuransi kesehatan)
5.      Sandang, pangan dan papan (pakaian, baju, kaos, celana, jilbab, sarung, makanan dan minuman, dan rumah)
6.      Hiburan (restoran, teater, perkumpulan, tiket nonton.)
7.      Langganan bulanan (koran, majalah, TV, internet.)
8.      Kartu kredit (cicilan rumah, mobil, sepeda motor, laptop, hp.)




  2.2.1. Faktor- Faktor Perhitungan Biaya Hidup
            Dalam mengukur biaya hidup ada beberapa faktor yang mempengaruhi biaya hidup, diantaranya adalah:
1.       Inflasi mengacu pada situasi dimana tingkat harga keseluruhan perekonomian mengalami peningkatan.
2.      Tingkat inflasi adalah perubahan perubahan presentasi dalam tingkat harga dari periode sebelumnya.
3.      Indeks harga konsumen adalah ukuran dari biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen yang khas. Tujuannya adalah untuk memantau perubahan dalam biaya hidup dari waktu ke waktu. Kalau indeks harga konsumen mengalami kenaikan maka warga akan membutuhkan lebih banyak dolar untuk menyetarai standar kehidupan pada saat itu
  2.2.2. Rumus Perhitungan Biaya Hidup
            Di Indonesia badan yang bertugas untuk menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Penghitungan IHK dimulai dengan mengumpulkan harga dari ribuan barang dan jasa. Jika PDB mengubah jumlah berbagai barang dan jasa menjadi sebuah angka tunggal yang mengukur nilai produksi, IHK mengubah berbagai harga barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur sseluruh tingkat harga.
          Badan Pusat Statistik menimbang jenis-jenis produk berbeda dengan menghitung harga sekelompok barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen tertentu. IHK adalah harga sekelompok barang dan jasa relatif terhadap harga sekelompok barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
          IHK adalah indeks yang sering dipakai namun bukanlah satu-satunya indeks yang dipakai untuk mengukur laju inflasi. Masih ada indeks yang dapat digunakan yakni indeks Harga Produsen (IHP), yang mengukur harga sekelompok barang yang dibeli perusahaan (produsen bukannya konsumen).  Adapun rumus untuk menghitung IHK adalah:
         IHK = (Pn/Po)x100 Di mana, Pn = Harga sekarang Po = Harga pada tahun dasar
         Contoh: Harga untuk jenis barang tertentu pada tahun 2005 Rp10.000,00 per unit, sedangkan harga pada tahun dasar Rp8.000,00 per unit maka indeks harga pada tahun 2005 dapat dihitung sebagai berikut.
IHK = (Rp 10.000 / Rp 8.000) x 100 = 125

       
   2.3.  Tabungan Investasi
          Dari semua itu kita bisa mengkategorikan folder, file, penyimpanan atau amplop, dan     ditempatkan sesuai dengan tempatnya dan menyiapkannya buat jangka pendek atau jangka   panjang menurut kita masing-masing, dari survey banyak orang yang menyiapkannya enam bulan kedepan.
         Review laporan bank, penerimaan, catatan pribadi dan tagihan dibayar enam bulan    sebelumnya untuk menentukan total bulanan yang diharapkan, untuk setiap kategori, sebagai aturan umum, gunakan hokum rata-rata untuk membantu kita dalam menentukan biaya bulanan yang diharapkan untuk setiap kategori. Tambahkan biaya yang dibayarkan dikaitkan dengan setiap kategori untuk enam bulan sebelumnya. Bagilah jumlahnya dan tentukan biaya rata-rata yang dibayarkan untuk biaya masing-masing. Tambahkan 5% terhadap total rata-rata akhir. Jumlah ini akan mencerminkan biaya bulanan yang diharapkan untuk masing-masing kategori.
         Tulis biaya bulanan yang diharapkan untuk setiap kategori pada selembar kertas atau dalam sebuah jurnal keuangan. Masing-masing total biaya bulanan yang diharapkan untuk setiap kategori menentukan jumlah bulanan kotor. Jumlah ini akan mencerminkan nilai biaya jasa, barang produk dan biaya yang terkait dengan kondisi kehidupan kita seperti pada hari ini. Untuk menjaga/waspada dari biaya mendadak, maka kita harus menyisihkan penghasilan kita ataupun menabungkannya dengan mengkategorikannya dengan lain-lain (semua uang harus tersedia dalam periode satu bulan). Dan kita akan melihat angka positif yang idealnya mencerminkan setidaknya surplus 5 juta rupiah. Jika kita tidak melihat angka positif, kita akan hidup diluar kekayaan ekonomi kita sendiri. Maka kita harus belajar dan mengevaluasi dan menentukan daerah/bagian mana yang harus dikurangi. Hindari mencoba untuk mengurangi uang yang disisihkan untuk hal-hal yang tidak perlu kecuali keadaan darurat dan kecelakaan.
        Untuk menghitung biaya bulanan diharapkan berhubungan dengan kategori lainnya , dan tambahkan 15% untuk total biaya hidup bulanan yang kita harapkan. Untuk memberikan ide/gambaran umum mengenai bagaimana biaya lain-lain/tak terduga terjadi. Belajar dari barang yang tidak biasa dibeli, untuk menutupi biaya jasa yang tak terduga, pembelian maupun perbaikan mesin dan sebagainya. Biaya tak terduga ini sama dengan sekitar 15% dari total biaya bulanan hidup kita. Jadi, jika kita kita menghabiskan Rp 1,500.000 pada biaya bulanan, masuk akal apabila kita menaruh uang Rp 250.000 dalam biaya lain-lain.
        Untuk memahami sudah benarkah berdiri keuangan kita, penting, untuk membahas laporan bank kita. Dari pemasukan ataupun pengeluaran dan tagihan dari enam bulan sebelumnya tetapi juga tahun-tahun sebelumnya. Catat perubahan biaya-biaya hidup.


         Melihat perubahannya kita harus mengaitkan dengan perubahan waktu ke tahun. Apabila musim dingin kita harus menyiapkan biaya gas lebih, perubahan jadwal kerja/kuliah kita, untuk jam istirahat. Buat catatan bahwa biaya hidup akan meningkat pada bulan juni karena biaya semester misalnya perkemahan atau lebih rendah dari itu, dalam Sembilan bulan kita akan memiliki mobil,
           melunasi pembayaran pinjaman(utang) . maka bersiaplah dengan mengetahui persis apa yang akan kita bayar dari tanggungan kita masing-masing, barang jasa. Produk dan biaya yang berhubungan dengan pengaturan tempat tinggal kita hari ini, besok ataupun enam bulan dari sekarang.
  2.3.1. Indeks Harga Konsumen
            Tenaga Kerja, setiap bulannya menghitung merupakan suatu ukuran atas keseluruhan biaya pembelian barang dan jasa oleh rata-rata konsumen. Biro statistika tenaga kerja yang merupakan bagian dari Departemen dan melaporkan indeks harga konsumen.
  2.3.2. Tujuan Penggunaan Indeks Harga Konsumen
            adalah mengukur perubahan-perubahan biaya hidup. Dengan kata lain, indeks harga konsumen membantu kita mengukur berapa banyak pendapatan yang harus bertambah agar dapat mempertahankan standar hidup.
  2.3.3. Bagaimana Cara Menghitung Indeks Harga Konsumen
            Perhitungan Indeks harga konsumen dan laju inflasi oleh biro statistikatenaga kerja    menggunakan data harga ribuan jenis barang dan jasa. Cara-cara tersebut adalah Tentukan isi keranjangnya : langakah pertama dalam menghitung indeks harga konsumen adalah dengan menentukan harga, harga paling penting bagi rata-rata konsumen Tentukan harga-harganya : langkah kedua dalam menghitung indeks harga konsumen adalah menetapkan harga setiap barang dan jasa dalam keranjang untuk sepanjang waktu Hirtung harga seluruh keranjangnya : langkah ketiga adalah menggunakan daya harga-harga untuk menghitung jumlah harga keseluruhan isi keranjang barang dan jasa dari waktu ke waktu.
          Pilih tahun pokok dan hitung indeksnya : langkah keempat adalah menetapkan suatu tahun sebagai tahun pokok, yang digunakan sebagai patokan untuk tahun-tahun lainnya, untuk menghitung indeks, harga keranjang barang dan jasa dalam setiap tahun dibagi dengan harga

           keseluruhan isi keranjang pada tahun pokok, kemudian perbandinagn ini dikalikan 100. Hasil yang diperoleh adalah indeks harga konsumen Hitung laju inflasinya : langkah kelima adalah menggunakan indeks harga konsumen untuk menghitung laju inflasiyang merupakan perubahan dalam indeks harga dari jangka waktu sebelumnya.

  2.4.  Masalah-masalah dalam perhitungan biaya hidup
         Indeks harga konsumen bukanlah bukanlah alat ukur yang sempurna untuk menhitung biaya hidup, masih banyak yang lainnya, tetapi secara  umum ada tiga masalah pokok yang sulit diatasi, diantaranya adalah :
  2.5.  Masalah Pertama
          disebut bias subtitusi. Harga-harga tidaklah mengalami perubahan yang sebanding dari satu tahun ke tahun berikutnya : Beberapa harga meningkat lebih banyak daripada harga lainnya. Para konsumen menanggapi perbedaan perubahan harga ini dengan mengurangi pembelian barang-barang yang harganya meningkat lebih banyak dan menambah pembelian barang-barang yang harganya tidak banyak meningkat atau bahkan terancam mengalami penurunan. Artinya, konsumen akan mengganti barang-barang kebutuhannya dengan barang-barang lain yang harganya lebih murah. Jika indeks harga konsumen menghitung biaya hidup dengan mengasumsikan sekeranjang barang dan jasa tertentu, maka indeks harga konsumen telah mengabaikan adanya kemungkinan subtitusi konsumsi. Akibatnya, indeks indeks ini cenderung mentapkan kenaikan biaya hidup yang terlalu tinggi dari satu tahun ke tahun berikutnya.
   2.5.1. Apa saja yang terdapat dalam keranjang indeks harga konsumen

a.       Makanan dan minuman
b.      Perumahan
c.       Transportasi
d.      Pendidikan dan komunikasi
e.       Prawatan kesehatan
f.       Rekreasi
g.      Perlengkapan
h.      Barang dan jasa lainnya






   
  2.5.1.1. Masalah Kedua

            yang berhubungan dengan indeks harga konsumen adalah munculnya barang-barang yang baru. Ketika terdapat barang baru dipasar, konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan. Selanjutnya, jumlah pilihan yang semakin banyak akan meningkatkan nilai uang, sehingga konsumen membutuhkan lebih sedikit uanguntuk mempertahankan standard hidupnya. Karena indeks harga konsumen membutuhkan lebih sedikit uanguntuk mempertahankan standar hidupnya. Karena indeks harga konsumen dihitung berdasarkan keranjang barang dan jasayang tetap, maka indeks ini tidak dapat mencerminkan perubahan dalam daya beli uang.
  2.5.1.2. Masalah Ketiga
               adalah perubahan kualitas yang tidak terukur. Jika kualitas suatu barang memburuk dari tahun ke tahun, nilai uang akan jatuh walaupun harga barang tersebut tetap. Demikian pula apabila kualitas barang tersebut meningkat dari tahun ke tahun maka nilai uang akan meningkat.
  2.5.1.3.  Konsepsi pemerataan ekonomi
                Tujuan dari kita bekerja setiap hari yang brsumber dari usaha kita sendiri maupun bekerja di tempat usaha orang lain adalah untuk meningkatkan taraf hidup keluaraga maupun anggota masyarakat. Tingkat pendapatan tersebut kerap digunakan sebagai indicator tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu komunitas. Namun, bila dilihat lebih jauh peningkatan pendapatan tersebut belum menjamin perbaikan kesejahteraan keluaraga ataupun anggota masyarakat luas karena tingkat pendapatan dari masing-masing orang juga berbeda dan bervariasi antar rumah tangga sesuai dengan tingkat penguasaan sumber daya dan kerja keras dari suatu pekerjaan yang dijalaninya.
  2.5.1.4. Prinsip dasar dan ruang lingkup pemerataan pendapatan dan kesejahteraan
               Meningkatnya pendapatan penduduk sebagai salah satu indicator kesejahteraan seringkali dijadikan sebagai sasaran akhir pembangunan nasional suatu Negara. Oleh karena itu pemahaman mangenai struktur, besaran dan distribusi pendapatan masyarakat merupakan kajian yang akan bermanfaat bagi pengambil kebijakan di semua sector pembangunan. Dalam kajian struktur pendapatan, pemilahan sumber pendapatan rumahtangga menurut sector dan sub-sektor bermanfaat untuk memahami potensi dan arah kebijakan pengembangan bagi sector dan sub-sektor yang perlu prioritas penanganan kaitannya dengan peningkatan pendapatan dan perluasan kesempatan kerja di suatu wilayah


BAB III
  Kesimpulan Dan Saran
3.1.Kesimpulan
       Perhitungan Cost of living atau perhitungan biaya hidup adalah suatu perencanaan/intruksi langkah demi langkah tentang cara menghitung biaya hidup, dimana kita sebagai manusia yang mengetahui akan pengetahuan tentang perencanaan perekonomian dalam rumah tangga ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
       indeks harga konsumen menunjukan biaya suatu keranjang barang dan jasa  terhadap biaya keranjang barang dan jasa itu ditahun pokok. Indeks ini digunakan untuk mengukur tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian. Perubahan presentase dalam indeks harga konsumen mengukur laju inflasi Indeks harga konsumen adalah alat ukur biaya hidup yang tidak sempurna karena tiga alasan
       Pertama, indeks harga konsumen tidak memperhitungkan kemampuan konsumen untuk melakukan subtitusi barang yang menjadi semakin murah seiring berjalannya waktu.
        Kedua, indeks harga konsumen tidak memperhitungkan peningkatan daya beli uang akibat diperkenalkannya produk-produk baru pada pasar.
         Ketiga, indeks harga konsumen dirusak oleh perubahan dari kualitas barang dan jasa yang tidak/sulit diukur. Karena masalah-masalah pengukuran ini, indeks harga konsumen biasanya mencatat laju inflasi yang terlalu tinggi dari yang sesungguhnya.
3.2.       Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk menstabilkan efisiensi ekonomi tanpa harus menyebabkan ketidaksetimbangan indeks harga di masyarakat. Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dalam mengurangi dampak negatif inflasi hendaknya dapat dijalankan sebagaimana mestinya dan mendapatkan partisipasi aktif oleh masyarakat.




DAFTAR PUSTAKA
Mankiw n Gregory,2006. Principles of economics pengantar ekonomi makro, edisi 3, penerbit salemba empat. Jakarta.
Samuelson. 2004. paul and nourdous w.d, ilmu makroekonomi, edisi 17, PT Media Global Edukasi. Jakarta
Richard g lipsey, peter o.steiner, douglas d. Purvis,1987.Pengantar makroekonomi,Jakarta: edisi 5 Erlangga.
Rekso prayitno soediyono,2005. Pengantar ekonomi makro,Jogjakarta: BPFE.
           Sumber: Biro statistika Tenaga kerja AS






1 komentar:

  1. Casino Site With the Best Odds & Bonuses | LuckyClub
    A complete gambling experience in online casinos – including the live casino, the virtual sports, bingo, and slots. This casino sites luckyclub welcome all new players who want

    BalasHapus